Review Film 3 Idiot: Sebenarnya Kita Belajar Untuk Apa?



Dari sebuah negara yang terkenal dengan kepadatan penduduknya, ada sebuah film yang sebenarnya sudah rilis sejak 2009 namun masih amat membekas di hati saya. Film itu berjudul '3 Idiot' yang dibintangi oleh Amir Khan dan di sutradarai oleh Rajkumar Hirani.

Terkisahlah 3 orang remaja yang memulai perjalanan kuliah mereka. Ranchodas 'Rancho' Chancad (Amir Khan), Raju Rastogi (Sharman Joshi), Farhan Qureshi (R. Madhavan) memulai petualangan mereka di Imperial College of Enginering (ICE) dengan penuh keanehan, persahabatan, drama dan canda tawa.

Kali pertama saya menonton film ini saya merasa bingung. Ya, bingung. Film ini menggunakan alur maju mundur yang mana dimulai dengan Farhan Qureshi yang tengah menaiki pesawat dan tiba-tiba mendapatkan panggilan telephone. Farhan pun menghubungi Raju dan berangkat menemui Chatur Ramalinggam (Omi Vaidya) dan mereka bertiga pun pergi mencari Rancho. Dan di dalam perjalanan itulah Farhan mengenang masa-masa kuliahnya bersama Rancho.



Film ini menggunakan alur maju mundur yang mana diolah dengan amat baik karna di setiap transisi masa kita akan disuguhi informasi penting yang akan berhubungan dengan flashback berikutnya. Cara Rajkumar Hirani memanfaatkan transisi latar waktu ini begitu menakjubkan karna berhasil membuat saya mengerutkan kening karna terkejut akan twist-twist yang tidak terduga sampai akhir.

Ceritanya sendiri mengambil tema pendidikan atau lebih tepatnya perkuliahan di India. Meski yang disinggung disini adalah pendidikan India namun kritik dan pelajarannya benar-benar tepat sasaran dan saya berani jamin terjadi dimana-mana. Contohnya adalah tentang pendidikan negara ini yang hanya berpacu pada hafalan semata.

Saya sangat kagum dengan ceritanya yang keras namun realistis. Ambil saja contoh kasus bunuh diri gara-gara stress belajar. Film ini mengangkat kejadian itu dan memberi kritik luar biasa keras pada para pengajar dan sistem pendidikan itu sendiri sekaligus menjadikannya awal konflik dengan rektot ICE Viru 'Virus' Shahastrabudhhe (Boman Irani) yang merupakan tipe-tipe dosen killer di kampus.

Namun meski keras, film ini tetap dibalut dengan komedi yang menyenangkan. Ada beberapa joke yang saya yakin pernah kalian dengar meski belum pernah menonton film ini dan tingkah laku para pemain membuat semuanya terasa hidup dan fresh. Wow, akting para pemeran film ini terasa begitu nyata. Pengembangan karakternya juga ditulis dengan baik meskipun prosesnya cukup ekstrim dan membuat jantungan.


Dan apalagi? Tentu saja musik. Bukan film India namanya jika tidak ada musik dan tarian dan film ini memiliki musik yang sungguh memorable seperti Aal iz well, zoobi doobi dan Give me some sunshine.

Lalu konfliknya bagaimana? karna mengambil tema pendidikan maka konfliknya pun berpusat di sekitar persahabatan, kekeluargaan dan tentu saja cinta. Pia shahastrabudhee (Kareena kapoor) yang menjadi partner cinta Rancho memiliki peran penting dalam cerita sehingga bumbu romansanya tidak hanya sekedar bumbu. Tidak hanya Pia, bisa dibilang setiap karakter dalam film ini memiliki konflik tersendiri yang menjadikan adegan final terasa begitu panas!

Dan akhirnya, pesan moral. Dari semua film yang pernah saya tonton film ini adalah film dengan pesan moral terbanyak dan terbaik. Drama-drama yang dihadirkan dalam film ini terasa begitu dekat dengan hati dan diselesaikan dengan begitu rapi sekaligus mengharukan. Kita sebagai penonton akan dibuat berpikir mengenai masa-masa kuliah kita dan mungkin saja akan membangkitkan kembali luka lama atau malah memberi motivasi bagi yang hendak maupun sedang kuliah.

Well, jika ditanya film apa yang paling membekas di hati maka film ini akan menjadi jawaban saya. Memang tidak dan meriah seperti film-film superhero namun sedikit banyak film ini adalah pahlawan yang membuat saya memikirkan hidup dengan lebih matang. Saya harap film ini juga bisa merubah Anda, meski sedikit, kearah yang lebih baik. salam, AAL IZZ WELL!


bonus: beberapa kata-kata bijak yang ada di dalam film ini:

hidup adalah kompetisi, kau terlambat kau kalah.

siapa orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan? Neil Armstrong. siapa yang kedua? tak ada yang peduli.

seseorang tidak mati karna tekanan di leher. tekanan sesungguhnya ada disini, di otak.

ujian ada banyak, ayah hanya ada satu.

setelah kedua kakiku patah aku harus melatihnya untuk berjalan lagi. dengan pengorbanan besarlah aku bisa mendapat sifatku ini dan aku tidak akan merubahnya.

saat kau berbaring menunggu kematian kau akan merenungi masa lalu. suratnya ada di tanganmu dan taksi sudah ada di depan pintu. jika saja kau punya sedikit keberanian, hidupmu mungkin akan berbeda.






Komentar